[Kediri] Senin, 1 Juli 2024, bersama dengan Kepala Bappeda Kabupaten Kediri Bapak Dr. Ir. H. Moch. Saleh Udin, MM beserta staff, serta Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si.,Ph.D.Med.Sc, menghadiri kegiatan Sharing Session yang dilaksanakan di PSDKU UB Kediri. Dibuka oleh Direktur PSDKU UB Kediri Prof. Dr. Ir. Sholeh Hadi Pramono, M.S. acara yang diselenggarakan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri, Industri Daerah dan masyarakat dalam rangka memajukan Kota-Kabupaten Kediri. Dalam sesi tersebut, dibahas berbagai potensi tanah untuk penanaman dan pengembangan budidaya tanaman, sektor perikanan, dan peternakan sebagai langkah awal meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor pertanian. Kegiatan ini juga menunjukkan berbagai usaha di bidang agrokomplek sebagai upaya untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan pangan.
Kediri, yang dikenal sebagai pusat pengembangan wilayah di Jawa Timur pada jalur wilayah selatan, memiliki sejumlah program proyek strategis nasional. Dengan adanya proyek strategis tersebut, maka menjadi penting bahwa kawasan Kota-Kabupaten Kediri bisa meningkatkan dan memaksimalkan penggunaan potensi agrokompleks. Di bidang perikanan misalnya, terdapat potensi pengembangan ikan koi di Kandat juga menjadi salah satu fokus pengembangan daerah dan budidaya ikan lele di sekitar Pare dan Badas. Bidang peternakan misalkan pembentukan desa korporasi dengan 1000 sapi yang diharapkan dapat memanfaatkan teknologi reproduksi untuk meningkatkan kualitas daging sapi yang difokuskan di wilayah Ngadiluwih.
Salah satu kawasan pertanian yang menjadi fokus misalnya Semen Grogol Banyaan Tarokan, yang dikenal dengan daerah pengembangan tanaman mangga podang dan kopi. Diharapkan, dengan adanya kerjasama dari Universitas Brawijaya, kawasan ini dapat lebih maju dan produktif. Selain itu juga terdapat kawasan Agropolitan seperti Ngancar, Wates, Plosoklaten, dan Kandat yang perhatian utama adalah pada budidaya nanas strain Queen Simplex yang memiliki standar internasional dan kualitas ekspor. Meski begitu, tantangan dalam komposisi pengalengan nanas masih perlu diatasi. Selain itu, di kawasan Pagu, Plemahan, Papar, Purwoasri, fokus utama pertanian adalah pengembangan tanaman padi dan jagung, serta
Kediri juga dikenal dengan sembilan kluster industri kecil yang mencakup berbagai sektor. Beberapa di antaranya adalah industri nanas di Gunung Kelud, yang terkenal dengan produksi nanas berkualitas tinggi. Selain itu, terdapat industri tape di Wonojoyo Gurah, yang memproduksi tape dengan cita rasa khas. Di beberapa kecamatan lainnya, berkembang industri kerupuk dan gula merah yang menjadi andalan masyarakat setempat. Keberagaman industri ini menjadikan Kediri sebagai salah satu pusat ekonomi yang penting di Jawa Timur.
Rektor Universitas Brawijaya menyatakan bahwa pengembangan lahan Universitas Brawijaya di Kediri diharapkan tidak hanya terbatas pada PSDKU, tetapi juga dapat menjadi fakultas yang memiliki potensi dan kebijakan yang mendukung perkembangan Kediri Raya. Keberadaan PSDKU UB secara nasional sudah sangat mendukung peningkatan dan perkembangan wilayah ini. Kolaborasi yang lebih erat antara universitas, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan dapat terus terjalin untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan di Kediri Raya.
Kegiatan Sharing Session ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mendukung dan memajukan sektor pertanian dan industri di Kediri, melalui penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan serta kolaborasi strategis antara berbagai pihak. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kediri dalam jangka panjang [ARI].